Ruqyah sebenarnya
bukanlah pengobatan alternatif. Justru seharusnya menjadi pilihan pengobatan
pertama tatkala seorang muslim tertimpa penyakit/gangguan jin/sihir. Sebagai
sarana penyembuhan, ruqyah tidak boleh diremehkan keberadaannya.
Sebaiknya dalam praktek ruqyah bagi orang yang terkena gangguan
baik untuk diri sendiri maupun orang lain hendaknya mengikuti pelatihan ruqyah
untuk menghindari fitnah dan hal-hal yang tidak diinginkan.
1.
Meruqyah
Diri Sendiri
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam senantiasa melakukan
ruqyah mandiri ketika hendak tidur, ketika mendapat gangguan, atau ketika
sakit.
Berikut tata cara meruqyah diri sendiri :
a.
Lakukan
Muqaddimah ruqyah : berwudhu dengan sempurna, lakukan shalat mutlak 2/4
rakaat, membaca istighfar, membaca sholawat, membaca hasbunallah wani’mal
waqil ni’mal maula wanikman nashir…….hingga hati khusyu.
b. Rapatkan
kedua telapak tangan dan dekatkan dengan mulut, membaca surat Al-ikhlas,
Al-Falaq dan An-Naas dan menghembuskannya ke kedua telapak tangan
kemudian mengusapkan keseluruh tubuh mulai dari kepala, wajah, dan bagian yang
terjangkau dari tubuhnya sebanyak tiga kali.
c.
Ketika
hendak tidur atau mendapat gangguan niatkan untuk perlindungan, namun ketika
sakit niatkan untuk menghancurkan penyakit dan meminta kesembuhan.
2.
Membuat
Air Ruqyah
Berikut tata cara membuat air ruqyah :
v Air Ruqyah untuk di minumkan :
a.
Lakukan
Muqaddimah ruqyah : berwudhu dengan sempurna, lakukan shalat mutlak 2/4
rakaat, membaca istighfar, membaca sholawat, membaca hasbunallah wani’mal
waqil ni’mal maula wanikman nashir…….hingga hati khusyu.
b.
Segelas/sebotol
air (air zam-zam/air hujan/air mineral/herbal cair) di pegang dengan tangan
kanan dan didekatkan ke bibir, mulai membaca Al-Qur’an (contohnya surat
Al-fatihah, ayat kursi, al-ikhlas, al-falaq, an-naas atau yang lainnya) dengan suara
terdengar minimal telinga sendiri dengan khusyu’ serta upayakan memahami
terjemahannya per ayat (Lisan membaca, hati tawajjuh kepada Allah Subhanahu
Wa Ta’ala).
c.
Setelah
selesai membaca tiap akhir surat hembuskan ke air dan do’akan dengan penuh
yakin kepada Allah SWT. Bacakan selama 3/5/7 kali putaran.
d.
Setelah
membaca, hembuskan dan do’akan, tiap hembusan do’anya bebas, dengan bahasa arab
atau bahasa kita, misalnya :
· Ya Allah Ya Rabbi, Wahai Engkau yang mengatur setiap pergerakan
benda-benda di alam semesta, Jadikanlah setiap partikel terkecil dalam air ini
balatentara yang akan menyerang dan menghancurkan program jin-jin kafir, sihir
dan buhul-buhul, program penyakit serta setiap musuh-musuhMu yang sedang
mendzalimi tubuhku ini ya Rabb..
· Ya Allah Ya Rabbi.., Jadikanlah setiap partikel terkecil air ini
sebagai api yang sangat panas yang membakar dan meluluhlantakan setiap jin-jin
kafir, rumah-rumah jin kafir, benda-benda sihir, penyakit-penyakit yang
menyebabkan lemahnya keta’atan kepadaMu, dalam tubuh ini ya Rabb.
· Ya Allah Ya Syafi, Wahai Engkau yang Maha Penyembuh, jadikanlah air
ini sebagai penyembuh yang akan menyembuhkan setiap sel-sel, darah-darah yang
telah dirusak oleh balatentara iblis dalam tubuhku ini ya Rabb.
· Ya Allah, Engkau yang Kuasa Menyampaikan, maka sampaikanlah kepada
air yang mendengar, sel-sel tubuh yang mendengar, syaraf-syaraf,
pembuluh-pembuluh darah, urat-urat, tulang-tulang dan semua yang tidak
diketahui yang mendengar lantunan Al-fatihah tadi, dengarlah….dan takutlah
kalian kepada Allah dan janganlah ikuti perintah sihir, jin. Perbaikilah
kerusakan itu hingga sembuh seperti sedia kala, himpitlah seluruh jin kafir,
jin yang dzalim dalam jasad ini,
· Ya Rabb… seandainya musuh-musuhMu yang ada dalam jasad ini tidak
mau keluar setelah mendengar seruan ini, maka binasakanlah mereka.. Hasbunallah
Wani’mal wakil ni’mal maula mani’mannashir.. la haula wala quwwata illa
billahil ‘aliyyil ‘adzhim…
e.
Minum
dengan tangan kanan, awali bismillahirrahmanirrahim, dan akhiri hamdalah.
v Air Ruqyah untuk mandi/ruqyah rumah :
Untuk membuat air ruqyah yang akan
dipakai untuk mandi bagi yang terkena gangguan jin/sihir atau ruqyah rumah
adalah :
a.
Lakukan
Muqaddimah Ruqyah
b.
Satu
ember air (dicampur 7 helai daun bidara yang dihaluskan/ dicampur garam)
dibacakan Al-qur’an (Misal : Ayat Kursi, 2 ayat terakhir surat Al-Baqarah,
Ash-Shaffat, Al-Fiil, Al-Kafirun, Al-ikhlas, Al-Falaq, An-Naas), hembuskan
tiap ayat dan do’akan untuk menghilangkan gangguan jin/sihir.
c.
Untuk
mandi hendaknya jangan mandi di kamar mandi yang ada toiletnya, untuk ruqyah
rumah dipercikkan ke sudut-sudut rumah atau tempat yang sering terlihat
penampakan jin, jangan dipercikkan ke toilet/got.
2. Meruqyah
Orang Lain
Pengobatan dengan ruqyah dapat tercapai dengan terpenuhinya
dua aspek, yaitu aspek dari pihak pasien dan dari pihak yang mengobati. Yang
berasal dari pihak pasien, ialah berupa kekuatan dirinya dan kesungguhannya
dalam bergantung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, serta
keyakinannya yang pasti bahwa Al Qur’an adalah penyembuh sekaligus rahmat bagi
orang-orang yang beriman. Dan ta’awwudz (meminta perlindungan) yang
benar, yang sesuai antara hati dan lisan, maka yang demikian itu adalah satu
bentuk perlawanan, sedangkan seseorang yang melakukan perlawanan, ia tidak akan
memperoleh kemenangan dari musuh kecuali dengan dua hal: Pertama, keadaan
senjata yang dipergunakan haruslah benar dan bagus, serta tangan yang
mempergunakannya juga harus kuat. Jika salah satu dari keduanya hilang, maka
senjata itu tidak banyak berarti; apalagi jika kedua hal ini tidak ada, yaitu
hatinya kosong dari tauhid, tawakal dan bergantung kepada Allah, juga tidak
memiliki senjata. Kedua, dari pihak yang mengobati dengan Al Qur’an dan
As Sunnah juga harus memenuhi kedua hal di atas (Ibnul Qayyim, Zaadul
Ma’ad (4/68).
Berikut
tata cara meruqyah orang lain :
1.
Persiapan Roqi (Peruqyah) :
ü Menghadirkan
keikhlasan
ü Tertutup
auratnya dan upayakan selalu dalam keadaan berwudhu’
ü Hadirkan keyakinan
yang memberi segala kesembuhan dan manfaat adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala
ü Banyak istighfar dan taqarrub kepada Allah Subhanahu
Wa Ta’ala
ü Roqi membacakan
al-fatihah, ayat kursi, al-ikhlas 3 x, al-falaq, dan an-naas dan di hembuskan
ke telapak tangan
ü Tawakkal, menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
2.
Persiapan yang diruqyah :
ü Membersihkan
tempat, jiwa dan diri dari pelanggaran syar’i, diantaranya :
a.
Keluarkan/ musnahkan / tutup pintu2
masuk Syaithan/jin : benda2 kemusyrikan : Jimat, ‘penangkal’,
penglaris, pusaka2. Ilmu tenaga dalam (berikut atribut/panji2nya), jiwa yang penakut, pemarah, sering
sedih, terlalu senang canda (sering tertawa-tawa), gambar2 bernyawa dan patung, lambang2
kekufuran, dzikir2
yang tidak jelas.
b.
Seorang laki-laki memakai perhiasan emas
c.
Wanita yang tidak menutup aurat
d.
Bila ada yang merokok, niatkan berhenti
dari merokok.
ü Berwudhu sebaik-baiknya dan menutup aurat
ü Hendaknya seorang wanita bersama muhrimnya jika yang meruqyah laki-laki.
3.
Prosesi Ruqyah :
ü Bila prosesi ruqyah
dirumah maka lakukan peruqyahan untuk rumah
ü Bersama-sama
memperbanyak Do’a2 & Dzikir2 pertolongan dan perlindungan, diantaranya :
ÙŠَا الله ُ ÙŠَا ØَÙŠُّ ÙŠَا Ù‚َÙŠُّÙˆْÙ…ُ بِرَØْÙ…َتِÙƒَ
Ù†َسْتَغِيث
“Ya Allah,
Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Maha Berdiri sendiri, dengan Rahmat-Mu
tolonglah kami.
اللّÙ‡ُÙ…َّ Ø£َعِÙ†َّا عَلى Ø°ِÙƒْرِÙƒَ Ùˆَ
Ø´ُÙƒْرِÙƒَ Ùˆَ ØُسْÙ†ِ عِبَادَتِÙƒَ
“Ya
Allah bantulah kami dalam
mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang baik
kepada-Mu”.
ü Roqi meletakan
tangan kanan di dada/ tempat yang sakit kemudian membaca al-qur’an atau
do’a-do’a Sunnah dengan tartil dan meniupkan ke pasien, hendaknya roqi membaca
dengan suara terdengar supaya pasien
belajar dan merasa tenang bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan
syariat.
ü Ketika prosesi
berlangsung hadirkan sifat harap hanya kepada Subhanahu Wa Ta’ala, menghayati
bacaan yang dibaca dan fokus.
ü Jika roqi
adalah laki-laki jangan sekali-kali menyentuh secara langsung jika pasien
adalah wanita yang bukan muhrim, pakailah perantara (Pena, tongkat kecil, dll)
jika terpaksa darurat menyentuh gunakan sarung tangan yang tebal.
ü Jika ada reaksi
dari jin, jangan takut, maka perintahkan jin untuk bertaqwa dan keluar,
jangan terlalu banyak berbicara dengan jin, lanjutkan membaca Al-qur’an hingga
selesai.
ü Jika reaksi
muntah, mual, pusing, sakit dibagian tertentu, letakan tangan kanan di bagian
tersebut, lanjutkan membaca Al-qur’an.
ü Setelah prosesi
selesai ajaklah diri kita dan yang hadir untuk menjaga keta’atan kepada Allah Subhanahu
Wa Ta’ala dan Rasul-Nya, melakukan amal-amalan sesuai syari’at, dan
hidupkan sunnah Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam dalam kehidupan kita selama 24 jam.