Rabu, 22 April 2015

TATA CARA RUQYAH



Ruqyah sebenarnya bukanlah pengobatan alternatif. Justru seharusnya menjadi pilihan pengobatan pertama tatkala seorang muslim tertimpa penyakit/gangguan jin/sihir. Sebagai sarana penyembuhan, ruqyah tidak boleh diremehkan keberadaannya.
Sebaiknya dalam praktek ruqyah bagi orang yang terkena gangguan baik untuk diri sendiri maupun orang lain hendaknya mengikuti pelatihan ruqyah untuk menghindari fitnah dan hal-hal yang tidak diinginkan.

1.     Meruqyah Diri Sendiri
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam senantiasa melakukan ruqyah mandiri ketika hendak tidur, ketika mendapat gangguan, atau ketika sakit.
Berikut tata cara meruqyah diri sendiri :
a.        Lakukan Muqaddimah ruqyah : berwudhu dengan sempurna, lakukan shalat mutlak 2/4 rakaat, membaca istighfar, membaca sholawat, membaca hasbunallah wani’mal waqil ni’mal maula wanikman nashir…….hingga hati khusyu.
b.   Rapatkan kedua telapak tangan dan dekatkan dengan mulut, membaca surat Al-ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas dan menghembuskannya ke kedua telapak tangan kemudian mengusapkan keseluruh tubuh mulai dari kepala, wajah, dan bagian yang terjangkau dari tubuhnya sebanyak tiga kali.

c.        Ketika hendak tidur atau mendapat gangguan niatkan untuk perlindungan, namun ketika sakit niatkan untuk menghancurkan penyakit dan meminta kesembuhan.

2.        Membuat Air Ruqyah
Berikut tata cara membuat air ruqyah :
v  Air Ruqyah untuk di minumkan :
a.        Lakukan Muqaddimah ruqyah : berwudhu dengan sempurna, lakukan shalat mutlak 2/4 rakaat, membaca istighfar, membaca sholawat, membaca hasbunallah wani’mal waqil ni’mal maula wanikman nashir…….hingga hati khusyu.
b.        Segelas/sebotol air (air zam-zam/air hujan/air mineral/herbal cair) di pegang dengan tangan kanan dan didekatkan ke bibir, mulai membaca Al-Qur’an (contohnya surat Al-fatihah, ayat kursi, al-ikhlas, al-falaq, an-naas atau yang lainnya) dengan suara terdengar minimal telinga sendiri dengan khusyu’ serta upayakan memahami terjemahannya per ayat (Lisan membaca, hati tawajjuh kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala).
c.        Setelah selesai membaca tiap akhir surat hembuskan ke air dan do’akan dengan penuh yakin kepada Allah SWT. Bacakan selama 3/5/7 kali putaran.
d.        Setelah membaca, hembuskan dan do’akan, tiap hembusan do’anya bebas, dengan bahasa arab atau bahasa kita, misalnya :
·  Ya Allah Ya Rabbi, Wahai Engkau yang mengatur setiap pergerakan benda-benda di alam semesta, Jadikanlah setiap partikel terkecil dalam air ini balatentara yang akan menyerang dan menghancurkan program jin-jin kafir, sihir dan buhul-buhul, program penyakit serta setiap musuh-musuhMu yang sedang mendzalimi tubuhku ini ya Rabb..
·  Ya Allah Ya Rabbi.., Jadikanlah setiap partikel terkecil air ini sebagai api yang sangat panas yang membakar dan meluluhlantakan setiap jin-jin kafir, rumah-rumah jin kafir, benda-benda sihir, penyakit-penyakit yang menyebabkan lemahnya keta’atan kepadaMu, dalam tubuh ini ya Rabb.
·  Ya Allah Ya Syafi, Wahai Engkau yang Maha Penyembuh, jadikanlah air ini sebagai penyembuh yang akan menyembuhkan setiap sel-sel, darah-darah yang telah dirusak oleh balatentara iblis dalam tubuhku ini ya Rabb.
·  Ya Allah, Engkau yang Kuasa Menyampaikan, maka sampaikanlah kepada air yang mendengar, sel-sel tubuh yang mendengar, syaraf-syaraf, pembuluh-pembuluh darah, urat-urat, tulang-tulang dan semua yang tidak diketahui yang mendengar lantunan Al-fatihah tadi, dengarlah….dan takutlah kalian kepada Allah dan janganlah ikuti perintah sihir, jin. Perbaikilah kerusakan itu hingga sembuh seperti sedia kala, himpitlah seluruh jin kafir, jin yang dzalim dalam jasad ini,
·  Ya Rabb… seandainya musuh-musuhMu yang ada dalam jasad ini tidak mau keluar setelah mendengar seruan ini, maka binasakanlah mereka.. Hasbunallah Wani’mal wakil ni’mal maula mani’mannashir.. la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzhim
e.        Minum dengan tangan kanan, awali bismillahirrahmanirrahim, dan akhiri hamdalah.
v  Air Ruqyah untuk mandi/ruqyah rumah :
Untuk membuat air ruqyah yang akan dipakai untuk mandi bagi yang terkena gangguan jin/sihir atau ruqyah rumah adalah :
a.        Lakukan Muqaddimah Ruqyah
b.        Satu ember air (dicampur 7 helai daun bidara yang dihaluskan/ dicampur garam) dibacakan Al-qur’an (Misal : Ayat Kursi, 2 ayat terakhir surat Al-Baqarah, Ash-Shaffat, Al-Fiil, Al-Kafirun, Al-ikhlas, Al-Falaq, An-Naas), hembuskan tiap ayat dan do’akan untuk menghilangkan gangguan jin/sihir.
c.        Untuk mandi hendaknya jangan mandi di kamar mandi yang ada toiletnya, untuk ruqyah rumah dipercikkan ke sudut-sudut rumah atau tempat yang sering terlihat penampakan jin, jangan dipercikkan ke toilet/got.


2.        Meruqyah Orang Lain
Pengobatan dengan ruqyah dapat tercapai dengan terpenuhinya dua aspek, yaitu aspek dari pihak pasien dan dari pihak yang mengobati. Yang berasal dari pihak pasien, ialah berupa kekuatan dirinya dan kesungguhannya dalam bergantung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, serta keyakinannya yang pasti bahwa Al Qur’an adalah penyembuh sekaligus rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan ta’awwudz (meminta perlindungan) yang benar, yang sesuai antara hati dan lisan, maka yang demikian itu adalah satu bentuk perlawanan, sedangkan seseorang yang melakukan perlawanan, ia tidak akan memperoleh kemenangan dari musuh kecuali dengan dua hal: Pertama, keadaan senjata yang dipergunakan haruslah benar dan bagus, serta tangan yang mempergunakannya juga harus kuat. Jika salah satu dari keduanya hilang, maka senjata itu tidak banyak berarti; apalagi jika kedua hal ini tidak ada, yaitu hatinya kosong dari tauhid, tawakal dan bergantung kepada Allah, juga tidak memiliki senjata. Kedua, dari pihak yang mengobati dengan Al Qur’an dan As Sunnah juga harus memenuhi kedua hal di atas (Ibnul Qayyim, Zaadul Ma’ad (4/68).
Berikut tata cara meruqyah orang lain :
1.        Persiapan Roqi (Peruqyah) :
ü  Menghadirkan keikhlasan
ü  Tertutup auratnya dan upayakan selalu dalam keadaan berwudhu’
ü  Hadirkan keyakinan yang memberi segala kesembuhan dan manfaat adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala
ü  Banyak istighfar dan taqarrub kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
ü  Roqi membacakan al-fatihah, ayat kursi, al-ikhlas 3 x, al-falaq, dan an-naas dan di hembuskan ke telapak tangan
ü  Tawakkal, menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

2.        Persiapan yang diruqyah :
ü  Membersihkan tempat, jiwa dan diri dari pelanggaran syar’i, diantaranya :
                                      a.      Keluarkan/ musnahkan / tutup pintu2 masuk Syaithan/jin : benda2 kemusyrikan : Jimat, ‘penangkal’, penglaris, pusaka2. Ilmu tenaga dalam (berikut atribut/panji2nya),  jiwa yang penakut, pemarah, sering sedih, terlalu senang canda (sering tertawa-tawa), gambar2 bernyawa dan patung, lambang2 kekufuran, dzikir2  yang tidak jelas.
                                      b.      Seorang laki-laki memakai perhiasan emas
                                      c.      Wanita yang tidak menutup aurat
                                      d.      Bila ada yang merokok, niatkan berhenti dari merokok.
ü  Berwudhu sebaik-baiknya dan menutup aurat
ü  Hendaknya seorang wanita bersama muhrimnya jika yang meruqyah laki-laki.

3.        Prosesi Ruqyah  :
ü  Bila prosesi ruqyah dirumah  maka lakukan peruqyahan untuk rumah
ü  Bersama-sama memperbanyak Do’a2  & Dzikir2 pertolongan dan perlindungan, diantaranya :

يَا  الله ُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ نَسْتَغِيث
“Ya Allah, Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Maha Berdiri sendiri, dengan Rahmat-Mu tolonglah kami.
اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلى ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ وَ حُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah bantulah kami dalam mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang baik kepada-Mu”.

ü  Roqi meletakan tangan kanan di dada/ tempat yang sakit kemudian membaca al-qur’an atau do’a-do’a Sunnah dengan tartil dan meniupkan ke pasien, hendaknya roqi membaca dengan suara terdengar supaya pasien belajar dan merasa tenang bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan syariat.
ü  Ketika prosesi berlangsung hadirkan sifat harap hanya kepada Subhanahu Wa Ta’ala, menghayati bacaan yang dibaca dan fokus.
ü  Jika roqi adalah laki-laki jangan sekali-kali menyentuh secara langsung jika pasien adalah wanita yang bukan muhrim, pakailah perantara (Pena, tongkat kecil, dll) jika terpaksa darurat menyentuh gunakan sarung tangan yang tebal.
ü  Jika ada reaksi dari jin, jangan takut, maka perintahkan jin untuk bertaqwa dan keluar, jangan terlalu banyak berbicara dengan jin, lanjutkan membaca Al-qur’an hingga selesai.
ü  Jika reaksi muntah, mual, pusing, sakit dibagian tertentu, letakan tangan kanan di bagian tersebut, lanjutkan membaca Al-qur’an.

ü  Setelah prosesi selesai ajaklah diri kita dan yang hadir untuk menjaga keta’atan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya, melakukan amal-amalan sesuai syari’at, dan hidupkan sunnah Rasulullah Shallallahu  ‘Alaihi Wa Sallam dalam kehidupan kita selama 24 jam.

1 komentar: